Kekuasaan juga telah terbukti mempengaruhi pengalaman emosi. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak memiliki kekuatan menjadi lebih peka terhadap emosi orang lain, terutama ketika tinggal di ruang fisik yang sama. Individu yang kuat, di sisi lain, cenderung kurang memperhatikan emosi orang lain.
Mengapa kita mencari kekuasaan?
Penelitian baru menunjukkan bahwa bertanggung jawab itu menarik karena menawarkan kebebasan—bukan karena memungkinkan orang untuk mengendalikan orang lain. Kekuatan adalah kekuatan yang membutuhkan objek: Untuk memiliki kekuatan, seseorang harus memilikinya atas sesuatu, atau seseorang.
Bagaimana kekuasaan dapat digunakan untuk kebaikan?
Tapi kekuatan adalah kekuatan yang luar biasa untuk kebaikan juga. Digunakan dengan baik, kekuatan menyatukan perbedaan, mengatasi hambatan yang tampaknya mustahil dan menginspirasi orang lain untuk mencapai lebih dari yang pernah mereka pikirkan. Kekuatan membangun ketahanan, kepercayaan diri dan keyakinan.
Bagaimana kekuasaan mempengaruhi keputusan orang?
Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa individu dengan kekuatan tinggi lebih optimis dalam menilai risiko dan mengambil lebih banyak risiko. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa orang dengan kekuasaan tinggi memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi daripada orang dengan kekuasaan rendah, dan terlalu percaya diri akan membuat mereka membuat keputusan yang bias (Lihat, Mirroson, Rothman, & Soll, 2011).
Apa yang dimaksud dengan kekuasaan dalam psikologi?
Dalam ilmu psikologi, kekuasaan didefinisikan sebagai kapasitas seseorang untuk mengubah kondisi atau keadaan pikiran orang lain dengan menyediakan atau menahan sumber daya—seperti makanan, uang, pengetahuan, dan kasih sayang—atau memberikan hukuman, seperti kerusakan fisik, pemutusan hubungan kerja, atau hukuman sosial. pengucilan.
Bagaimana daya mempengaruhi kerja?
Daya menentukan waktu bahwa suatu pekerjaan akan dilakukan. Semakin tinggi kekuatannya, semakin pendek waktunya.
Apa dampak negatif dari memiliki kekuasaan?
Kekuasaan juga telah terbukti mempengaruhi pengalaman emosi. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak memiliki kekuatan menjadi lebih peka terhadap emosi orang lain, terutama ketika tinggal di ruang fisik yang sama. Individu yang kuat, di sisi lain, cenderung kurang memperhatikan emosi orang lain [...]